CHAPTER 2
Rasa menyesal karena telah menganggu adik perempuannya dan karakter utama yang menyakiti mereka, dua alasan ini sudah cukup untukku tenggelam dan terlena dalam gim yang sedang aku mainkan ini.
Aku yang padahal sebelumnya cuma mau melihat-lihat sebentar gim ini, malahan sekarang jadi terlena dibuatnya.
Mencapai bagian ending gim ini sangatlah muda, meski ini pertama kalinya bagiku memainkan gim sejenis ini.
Memainkannya terasa menyenangkan, akan tetapi mode normal nya terlampau mudah bahkan untuk seorang pemula sepertiku.
Dari awal, semua target penaklukannya sudah memiliki ketertarikan sebesar 30% pada karakter utamanya.
Sampai-sampai aku rasa ini lebih cocok disebut mode mudah daripada mode normal.
Aku bisa meraih ending semua karakter pria hanya dalam kurun waktu tiga jam.
Lalu tiba-tiba muncul sebuah kata bertuliskan "ending rahasia" dengan sebuah gembok di sampingnya.
"Sa-satu juta rupiah? Mereka ini sudah tidak waras ya? Kenapa bisa semahal ini?"
Untuk bisa menyaksikan ending rahasianya, kita perlu membayar dengan mahal atau menyelesaikan mode sulit dari tiap target penaklukan.
"Sial...sekarang sudah tengah malam."
Aku kepikiran tentang kelas yang harus aku hadiri pagi nanti. Tapi kekhawatiran segera sirna.
"Ah, bodo amat lah! Ayo libas aja!"
Aku memang sudah gila, mau-maunya diperalat gim ini. Biasanya aku tidak seperti ini.
Jariku dengan semangatnya menekan tombol pilihan mode sulit gimnya.
Prolog berbeda muncul di layar hp-ku, kali ini, latar musiknya terasa lebih megah.
"Ooh. Karakter utamanya berganti jadi dia."
Sudah kuduga di mode ini karakter utamanya akan diganti.
Dia adalah karakter penjahat di mode normal, si nona palsu dari keluarga Duke.
Cerita kali ini berlatar sebelum karakter utama dari mode normal muncul, cerita yang jauh berbeda ini membuatku merasa memainkan gim yang berebeda.
"Mungkin karena ini gimnya jadi sangat populer?"
Ilustrasi lengkap tentang karater utamanya yang muncul di layar hp-ku membuatku cukup tercengang.
Sistem unik di gim ini tidak seperti gim-gim lainnya. Inilah yang membuatku sangat tertarik pada aplikasi ini.
Sang karakter penjahat yang berubah dari sesosok iblis menjadi sesosok bidadari ini akan mencoba untuk menaklukan hati para karakter pria yang sedingin gunung salju.
Kata-kata yang muncul di layar hp-ku ini membuatku kegirangan dan berdebar-debar.
Aku melanjutkan ke cerita utama dari mode sulit ini. Aku jadi terlalu percaya diri karena aku bisa dengan mudahnya menyelesaikan mode normalnya.
Meskipun ini disebut mode sulit, aku kira pilihan-pilihan kalimatnya hanya akan sedikit lebih sulit dibandingkan mode normal.
Tapi ternyata dugaanku itu salah besar.
"Ack!Ack! Kenapa aku mati lagi?!"
Mode sulit ini ternya benar-benar amat sulit.
Sang karakter utama yang sebenarnya merupakan si karakter penjahat. Menaikkan tingkat ketertarikan para karakter prianya sangatlah sulit.
Dan bukan hanya itu saja.
Tingkat ketertarikan yang sudah susah payah aku tingkatkan hanya karena satu kesalahan kecil akan langsung turun drastis dan akan muncul tulisan 'game over'.
Bukan game over seperti biasanya, tapi benar-benar game over dimana si karakter utama mati.
"Kenapa sampai sesulit ini?"
Ilustrasinya juga terasa sangat nyata dan kejam.
Aku sampai bengong melihat ilutrasi saat si karakter utama disayat lehernya oleh Putra Mahkota.
"Gim ini sudah gila..."
Aku mati berkali-kali karena pilihan yang sangat susah yang padahal aku pilih dengan segenap hati ini. Aku merasa frustasi melihat sistem gim yang buruk ini.
"Apa sih yang produsernya pikirkan saat membuat gim sesulit ini?"
Saking seringnya mati, aku sampai jadi stres.
"Tolong sekali saja, biarkan hidup!"
Tujuanku adalah untuk membuka 'Ending Rahasia', tapi sudah sejak tadi aku lupa akan tujuanku itu.
Setidaknya aku harus bisa melihat si karakter jahat ini bisa hidup bahagia dengan satu saja dari karakter prianya.
'Salah si karakter jahat apa sih? Yang salah produsernya yang sudah membuatnya seperti ini.'
Tidak seperti karakter utama yang aku mainkan di mode normal, yang dengan pilihan apapun yang aku ambil akan tetap mendapatkan kasih sayang dari para karakter prianya. Si karakter penjahat yang dianiaya dan diperlakukan semena-mena ini mengingatkanku akan hidupku yang dulu.
'Bagaimanapun caranya aku harus bisa melihat endingnya.'
Aku mati lagi gara-gara kakak pria bajingannya kali ini. Sampai-sampai suara gigi yang ku geretakkan terdengar.
Aku sampai tidak bisa menghitung berapa kali aku mati.
Tanganku gemetaran memegangi hp-ku yang sudah panas.
Sepertinya aku jadi terlalu terbawa emosi pada, tapi aku tidak bisa menghentikan jari-jariku yang menekan pilihan-pilihan di layar hp-ku ini.
Aku mulai lagi, dari awal.
Aku memilih kalimatnya, perlahan menaikkan tingkat ketertarikan, lalu mendapatkan popularitas, pesona, dan uang untuk untuk membuka rute baru.
"Ack! Ack! Kenapa!"
Tapi aku mati lagi.
Saking jengkelnya aku menggunakan uang tabunganku untuk menaikkan tingkat ketertarikannya.
Kalau si produser bertujuan untuk membuat para pemain membuang-buang uang demi gim ini, dia sudah sangat berhasil.
Karena dia bisa membuatku, yang sangat eman-eman terhadap uang, sampai mau mengeluarkan uang demi hal ini.
Aku tidak menggunakan uangku lagi sampai akhir, tapi aku sangat bersemangat untuk bermain agar bisa setidaknya melihat satu saja ending dari karakter prianya.
Mati, mulai dari awal lagi..
Mati lagi. mulai dari awal lagi.
Mati,
Mati,
Dan mati lagi.
Sampai matahari terbit aku tetap mati dan mati lagi.
Meski begitu, aku tetap tidak bisa melihat satupun endingnya.
"Bangsat....Lagi-lagi...."
Aku, yang mau menekan tombol reset lagi, tidak bisa menahan lagi dan akhirnya pingsan dengan tangan yang masih menggenggam hp.
Dan saat aku membukan kedua mataku.
"Penelope Eckart."
Kata seorang pria dengan sebuah bar kosong di atas kepalanya yang di sampingnya terdapat sebuah kata yang tertulis 'Ketertarikan 0%'.
"Kami akan mencabut nama Eckart darimu sampai waktu yang belum ditentukan."
Aku menjadi karakter jahat dari gim yang tak pernah bisa aku lihat ending nya itu.
Penerjemah: Liustar Brown
![]() |
0 Komentar